Diian Wardani All About My Wishes: 2012

Pages

Minggu, 10 Juni 2012

CONTOH PERMASALAHAN PADA ALIRAN BENDA, PENDAPATAN, DAN PENGELUARAN


Contoh permasalahan pada aliran benda, pendapatan dan pengeluaran adalah tidakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan makhsud agar supaya keadaaan perekonomian tidak terlalu menyimpang dari keadaan yang diinginkannya. Misalnya kejadian nyata saat terjadi inflasi, hal ini berpengaruh pada pasar uang dan pasar barang. Dimana uang yang beredar terlalu banyak sehingga harga barang dan jasa ikut meningkat. Guna mengatasi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap perusahaan berupa bank untuk meningkatkan suku bunga tabungan pada produk-produknya. Serta dengan meningkatkan persediaan barang dan jasa di pasar barang guna mengimbangi inflasi.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa permasalahan terletak pada pasar uang dan pasar barang yang tidak stabil. Akibatnya terjadi penurunan kepercayaan masyarakat terhadap nilai uang di pasar. Pada permasalahan seperti ini, dibutuhkan tanggapnya pemerintah akan peredaran uang dan barang di pasar serta penanganan yang cepat dan tepat guna mengatasi inflasi yang terjadi.

Minggu, 29 Januari 2012

TOUCH SCREEN SEBAGAI SALAH SATU INPUT DEVICE


Kadek Dian Jatiwardani
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Kampus Bukit Jimbaran, Bali. Telp. (0361) 701981

ABSTRAK

Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage. Input berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Salah satu input device adalah touch screen. Touch screen adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi.

Kata Kunci : Hardware, input device, touch screen.

ABSTRACT

The basic component on a computer consists of the input, process, output and storage. Input function as media to include data from the outside in a processor to memory and processed to generate the required information. One of the input device is a touch screen. Touch screen is a computer input device that works with any touch screen display using a finger or pen digital. The touch screen is widely used in manufacturing that require accuracy, sensivitas to the touch, and extremely high durability.

Keywords : Hardware, input device, touch screen.

LATAR BELAKANG

Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage. Input berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Input devices atau unit masukan yang umumnya digunakan personal computer (PC) adalah keyboard dan mouse, keyboard dan mouse adalah unit yang menghubungkan user (pengguna) dengan komputer. Selain itu terdapat joystick, yang biasa digunakan untuk bermain games atau permainan dengan komputer. Kemudian scanner, untuk mengambil gambar sebagai gambar digital yang nantinya dapat dimanipulasi. Touch panel, dengan menggunakan sentuhan jari user dapat melakukan suatu proses akses file. Microphone, untuk merekam suara ke dalam komputer.
Data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Signal input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan. Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan data dapat pula digunakan untuk memasukkan program.

TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan tentang unit masukan, khususnya mengenai layar sentuh.

METODE

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk makalah ini adalah dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui situs-situs ilmu pengetahuan dan teknologi di internet

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perangkat input merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukkan atau menerima data yang akan diolah didalam CPU. Perangkat input digolongkan menjadi dua golongan, yaitu perangkat input langsung dan perangkat input tak langsung. Perangkat input yang dimasukkan langsung dan diproses oleh CPU tanpa melalui media lain. Sedangkan perangkat input tidak langsung yaitu perangkat yang dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU tetapi direkam terlebih dahulu ke suatu media yang berbentuk simpanan luar (external memory). Contohnya pita magnetik dan disk magnetik. Contoh perangkat input lanngsung adalah keyboard, mouse, light pen, joystick, touch screen, microfon, scanner, trackball, dan kamera. Pada nakalah ini penulis akan membahas mengenai touch screen atau layar sentuh.
Pada tahun 1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang instruktur di University of Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research Foundation. “Elograph” ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun demikian elograph telah menjadi tonggak sejarah yang signifikan dalam teknologi touchscreen. Pada tahun 1974 touchscreen pertama sesungguhnya yang telah dilengkapi dengan permukaan transparan dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977 Elographics dikembangkan dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif, yaitu teknologi touchscreen yang paling populer digunakan saat ini. Touchscreens akhirnya menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan menggunakan layar sentuh untuk sistem kios dalam pengaturan penjualan ritel dan pariwisata, pusat penjualan, ATM, dan PDA, di mana stylus kadang-kadang digunakan untuk memanipulasi GUI dan untuk memasukkan data. Popularitas ponsel pintar, PDA, game konsol portabel dan berbagai jenis peralatan informasi telah mendorong permintaan dan penerimaan touchscreens.
HP-150 dari tahun 1983 telah menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen komersial. Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit, melainkan ia memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan penerima infra merah, yang mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di layar. Awalnya touchscreens yang semula hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu waktu, dan hanya memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras seseorang menyentuh. Kini telah mulai berubah dengan komersialisasi dengan teknologi multi-touch. PC tablet yang digagas oleh apel komputer dan diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya telah menjadikan touchscreen multi-touch menjadi interface utama dengan berbagai kemampuan yang disediakannya. HP-150 dari tahun 1983 telah menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen komersial. Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit, melainkan ia memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan penerima infra merah, yang mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di layar.
Awalnya touchscreens yang semula hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu waktu, dan hanya memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras seseorang menyentuh. Kini telah mulai berubah dengan komersialisasi dengan teknologi multi-touch. PC tablet yang digagas oleh apel komputer dan diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya telah menjadikan touchscreen multi-touch menjadi interface utama dengan berbagai kemampuan yang disediakannya.
Walaupun secara sekilas semua layar sentuh terlihat sama, tetapi teknologi yang digunakan ternyata berbeda-beda. Macam-macamnya adalah :

Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi. Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan. Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam. Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi. Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950.

Capacitive Screen
Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya. Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini. Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb. Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.

Surface Acoustic Wave System
Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik. Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor. Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut. Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.
Kelemahannya kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Touchscreen jenis ini cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Touch Screen atau layar sentuh memungkinkan penggunan untuk menyentuhkan jari tangan pada pilihan tombol, grafik atau label. Tempat yang disentuh merupakan lokasi dimana suatu pilihan atau perintah dieksekusi. Touch screen ini digunakan secara luas pada kios- kios informasi yang banyak ditemukan di lapangan parkir, airport dan department store. Touch Screen memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan peralatan yang sangat kecil seperti jam casio dengan fasilitas layar sentuh dan dengan computer seorang pengguna bisa berinteraksi dengan hanya menyentuh layar monitor.


DAFTAR PUSTAKA

http://ilyan007.blogspot.com/2011/12/sejarah-perkembangan-layar-sentuh-touch.html
http://thedehome.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembangan-touch-screen.html
http://andi-setyawan.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-layar-sentuh.html
http://grocerycouponslist.com/2011/jenis-dan-cara-kerja-layar-sentuh-touchscreen/8320.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembantu_digital_pribadi
http://bloginformasiteknologi.blogspot.com/2009/08/perkembangan-teknologi-touchscreen.html

Makalah Analisis Prosedur Pemberian Kredit UMKM Pada PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Kantor Pusat Denpasar

A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
PT Bank Pembangunan Daerah Bali merupakan salah satu bank yang ada di Provinsi Bali yang ikut serta memberikan pelayanan pada instansi-instansi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum khususnya dalam pemberian kredit khususnya kredit komersil. Kredit komersil merupakan program pemerintah dalam peningkatan usaha-usaha mikro kecil dan menengah. Kredit usaha mikro kecil dan menengah ini merupakan kredit dengan pola Sarana Penjamin Kredit Daerah (SKPD), dengan tujuan untuk membantu pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah sehingga mampu menciptakan lapangan kerja, mempercepat perkembangan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari data sensus tahun 2009 oleh Badan Pusat Statistik menyebutkan saat ini struktur ekonomi di Bali, lebih dari 99% terdiri atas unit usaha berkatagori UMKM. Sesuai sensus BPS Bali tahun 2009, usaha mikro tercatat 298.227 perusahaan, usaha kecil 74.727 perusahaan dan usaha menengah 4.294 perusahaan.
Dalam suatu proses pengajuan kredit khususnya kredit UMKM, setiap lembaga perbankan dalam hal ini PT Bank Pembangunan Daerah Bali tentunya mempunyai tata cara, persyaratan, dan produser peminjaman kredit sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Bagi lembaga perbankan khususnya PT Bank Pembangunan Daerah Bali, penyaluran kredit merupakan suatu kegiatan yang utama. Di samping itu penyaluran kredit juga sekaligus merupakan kegiatan yang paling besar resikonya. Untuk mengurangi besarnya resiko tersebut itulah makanya sebelum pemberian kredit diputuskan, bank terlebih dahulu melakukan analisis terhadap setiap permohonan kredit serta kelengkapan persyratan inilah biasanya para calon debitur cenderung bermasalah sehingga permohonan kredit mereka tidak dapat direalisasikan.
2.      Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahannya adalah “Bagaimana Prosedur Peminjaman Kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat Denpasar?”.

B.     Landasan Teori
1.      Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Undang-undang RI No. 10 tentang perbankan (1998) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dalam arti luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Dalam bahasa latin kredit berarti credere artinya kepercayaan. Pengertian kredit menurut Kent, yang dikutip oleh Suyatno (1990:55) sebagai berikut :
“Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang akan dating karena penyerahan barang-barang sekarang”.
2.      Fungsi dan Tujuan Kredit
Kredit berdasarkan fungsi dan tujuannya menurut ahli adalah sebagai berikut :
Fungsi kredit menurut Kasmir (2004:97) adalah sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan daya guna uang
b.      Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
c.       Untuk meningkatkan daya guna barang
d.      Meningkatkan peredaran uang
e.       Sebagai alat stabilitas ekonomi
f.       Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
g.      Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
h.      Untuk meningkatkan hubungan internasional

C.    Gambaran Umum Perusahan
Sejarah Berdirinya Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Bali pada awal berdirinya berdasarkan akta No. 131 tanggal 5 Juni 1962, dibuat dihadapan Ida Bagus Ketut Rurus, Notaris di denpasar, dengan status hukum Perseroan Terbatas (PT) dan modal disetor sebesar Rp. 3.000.000,-(Tiga Juta Rupiah).Dengan berlakunya Undang-Undang No. 13 tahun 1962 tanggal 16 Agustus 1962, status hukum Perseroan Terbatas otomatis tidak berlaku, mengingat pendirian BPD wajib diatur dengan peraturan Daerah Daswati I.
Karena situasi dan kondisi saat itu, Peraturan Daerah yang mengatur tentang pendirian BPD Bali baru diputuskan tanggal 9 Februari 1965 dengan nomor 6/DPR DGR/1965 dan disyahkan oleh Mentri Dalam Negeri dengan keputusan No. Des.9/21/128 tanggal 14 Juli 1965, ijin usaha diperoleh dari menteri urusan Bank General/GubernurBank Indonesia dengan Keputusan 110/UBS/65 tanggal 2 November.
Mengingat makin berkembangnya BPD Bali, maka telah diadakan beberapa kali perubahan Peraturan daerah dan yang terakhir adalah Peraturan Daerah No. 15 tahun 1996 tanggal 19 Desember 1996 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah No. 10 tahun 1992, disyahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan No. 584.61-1028 tanggal 16 September 1997, diundangkan dalam lembaran Propinsi Daerah Tingkat I Bali No. 247 tanggal 30 September 1997 seri D No. 246. Berdasarkan peraturan ini, model disetor berubah menjadi Rp 75.000.000.000,- (tujuh miliyar rupiah).

D.    Pembahasan
1.      Kebijakan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Keputusan pemberian kredit tidak didasarkan boleh semata-mata atas pertimbangan /permohonan untuk satu transaksi atau satu rekening kredit dari pemohon, namun harus atas dasar penilaian seluruh kredit dari pemohon kredit yang telah diberikan dan atau akan diberikan secara bersamaan oleh bank.
Untuk keputusan dalam pemberian kredit pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali sebagai berikut :
a.       Kebijakan Keputusan Kredit
1)      Setiap keputusan kredit memerlukan anggota Kelompok Pemutus Kredit (KPK) untuk setiap tingkatannya.
2)      Setiap pemberian kredit terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari KPK.
3)      Setiap anggota KPK mempunyai wewenang memberikan persetujuan kredit yang berlaku untuk seluruh KPK tingkat yang bersangkutan.
4)      Setiap anggota KPK harus independen dalam memberikan keputusannya.
b.      Batas Wewenang Keputusan Kredit
1)      Batas kewenangan keputusan kredit untuk masing-masing pejabat ditentukan dengan ketentuan tersendiri.
2)      Setiap pemberian kredit harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang memutus kredit.
3)      Pengujian Kredit dan Penilaian
Di sini Direktur Kepatuhan melakukan pengujian terhadap pemberian kredit dalam batas wewenang oleh Direksi.
4)      Tanggung Jawab Pemutus Kredit
Tanggung jawab pejabat pemutus kredit meliputi hal sebagai berikut :
a)      Memastikan bahwa setiap kredit yang diberikan telah memenuhi ketentuan perbankan dan sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat.
b)      Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai dengan BPP Perkreditan.
c)      Memastikan bahwa pemberian kredit telah didasarkan pada penilaian yang jujur, obyektif, dan cermat, serta terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.
d)     Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan dapat dilunasi kembali pada waktunya dan tidak akan berkembang menjadi banyak.
5)   Keputusan dan Pencairan Kredit
a)      Setiap permohonan kredit harus diajukan secara tertulis.
b)      Setiap permohonan kredit harus dilakukan evaluasi dan analisa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c)      Persetujuan kredit harus tertulis dalam bentuk Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K) berdasarkan keputusan Kelompok Pemutus Kredit sesuai dengan kewenangannya.
d)     Setiap fasilitas kredit harus dituangkan dalam Perjanjian Kredit.
e)      Pencairan kredit hanya dapat dilakukan sepanjang memenuhi persyaratan.
Bagian-bagian yang terlibat dalam Prosedur Pemberian Kredit UMKM pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali antara lain :
a.       Bagian Kredit (Account Officer)
b.      Bagian Analisis Pemasaran Kredit
c.       Bagian Administrasi Kredit
d.      Bagian Kelompok Pemutus Kredit
e.       Dewan Direksi
f.       Teller

2.      Analisis Kredit
Adapun prosedur pemberian kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sedang berjalan saat ini pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali adalah sebagai berikut :
a.    Permohonan Kredit
1)         Pengisian Formulir Permohonan Kredit UMKM dalam hal ini tergolong Kredit Komersil
a)   Identitas Pribadi
b)   Identitas Pemohon
Identitas pemohon ini diisi oleh calon debitur yang akan memohon kredit secara lengkap baik untuk perorangan maupun untuk perusahaan
c)    Jumlah Kredit yang Dimohon
Di sini calon debitur mecantumkan jumlah kredit yang dimohon dilengkapi dengan tujuan dari penggunaan kredit yang diajukan dan mengisi syarat-syarat yang tertera pada formulir permohonan kredit
d)   Melengkapi peryaratan formulir permohonan kredit dengan dokumen-dokumen
Di sini calon debitur melengkapi persyaratan permohonan kredit dengan melengkapi dokumen-dokumen seperti data historis perusahaan, data proyeksi dan data jaminan.
2)   Syarat Jaminan Kredit yaitu :
a)   Melampirkan fotokopi KTP pemohonan/fotokopi KTP suami istri apabila sudah menikah sebanyak 2 lembar
b)   Fotokopi Kartu KK Calon Debitur sebanyak 2 lembar
c)    Fotokopi KTP Suami + Istri  Pemilik Jaminan sebanyak 2 lembar (apabila jaminan atas nama orang lain)
d)   Fotokopi Kartu KK Pemilik Jaminan  sebanyak 2 lembar (apabila jaminan atas nama orang lain)
e)    Fotokopi sertifikat yang akan dijaminkan sebanyak 2 lembar
f)    Fotokopi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sebanyak 2 lembar
g)   Fotokopi Pembayaran Pajak PBB Terakhir sebanyak 2 lembar
h)   Melampirkan fotokopi data-data keuangan yang berkaitan dengan usaha
i)     Surat keterangan usaha dari Kantor Lurah/Kantor Desa (untuk kredit 100 juta ke bawah)
j)     Ijin-ijin usaha seperti SIUP, TDP, NPWP (untuk kredit di atas 100 juta)
b.   Analisis Kredit
1)   Analisis Permohonan
Atas dasar permohonan kredit dari pemohon dan persyaratan yang diajukan oleh pihak bank dan sudah dilengkapi oleh pemohon kemudian diserahkan kembali ke bagian analisis kredit untuk dicek kebenaran dan kelengkapannya.
2)   Analisis Kelayakan Kredit
Analisis kelayakan kredit, yang sekurang-kurangnya akan mencakup 5 (lima) hal utama, yaitu :
a)    Watak calon debitur (Character)
b)   Kemampuan calon debitur (Capacity)
c)    Modal calon debitur (Capital)
d)   Agunan/jaminan (Collateral)
e)    Kondisi perekonomian/keuangan (Condition)
3)   Analisis Keuangan
Rasio-rasio keuangan yang sering digunakan untuk analisis keuangan calon debitur adalah :
a)    Liquidity ratio
Rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. Rasio ini dapat dihitung berdasarkan :
                                                  i.      Current ratio (jumlah harta lancer/jumlah hutang lancar)
                                                ii.      Quick ratio (jumlah harta lancar-persedian/hutang lancar)
b)   Leverage ratio
Rasio untuk mengukur seberapa jauh perbandingan aktiva yang dibiayai dari hutang. Rasio ini dapat dihitung berdasarkan :
                                                  i.      Debt/networth (jumlah kredit/jumlah modal sendiri)
                                                ii.      Debt/asset (jumlah saldo kredit/harta perusahaan)
                                              iii.      Interest coverage (laba sebelum pajak dan bunga/bunga yang dibayar).
c)   Activity ratio
Rasio untuk mengukur seberapa jauh efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber keuangan atau berbagai macam harta operasional perusahaan. Rasio ini dapat dihitung berdasarkan :
                                                  i.      Average collection (jumlah saldo piutang dagang/hasil penjualan bersih x 365 hari)
                                                ii.      Inventory turn over (saldo persediaan rata-rata/harga pokok penjualan x 365 hari)
                                              iii.      Fix asset turn over (hasil penjualan bersih/harta tetap bersih)
                                              iv.      Cash to cash cycle (saldo kas rata-rata/hasil penjualan per hari + average collection period).
d)     Rasio Kemampuan Memperoleh Laba (Profitability ratios)
Rasio ini dapat dihitung berdasarkan:
(1) Profit margin, (laba sesudah pajak per penjualan bersih x 100%)
(2) Return on investment (jumlah laba sesudah pajak per jumlah harta rata-rata x 100%)
(3) Return on Equity (jumlah laba sesudah pajak per jumlah modal sendiri rata-rata x 100%)
4)   Cek Lapangan/On the Spot (OTS)
Faktor-faktor yang dinilai dalam cek lapangan atau survey antara lain :
a)    Lokasi dan Aktifitas Usaha
b)   Jaminan
c)    Keadaan nasabah secara individu
Tujuan utama penelitian terhadap keadaan nasabah antara lain :
(1)   Untuk kelancaran informasi dan komunikasi antara pihak bank dengan calon debitur
(2)   Mengenal lebih dekat dan terinci tentang pribadi calon debitur
(3)   Memudahkan proses penyelesaian masalah bila kemudian hari muncul wanprestasi atau keterlambatan membayar kredit.
d)   Meminta informasi dari bank lain
Untuk mengetahui apakah calon debitur juga menerima kredit dari bank lain berikut kondisinya. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah jangan sampai bank-bank lain melakukan pembiayaan yang sama atas kegiatan usaha yang sama yang akan menyebabkan terjadinya pembiayaan ganda.
5)   Evaluasi Kebutuhan Keuangan
Evaluasi kebutuhan keuangan bertujuan untuk menentukan besarnya kebutuhan keuangan, jenis kredit, jangka waktu kredit, jaminan kredit dan syarat-syarat kredit yang tepat bagi calon debitur.
Skema.JPG
E.     Penutup
1.      Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Prosedur Pemberian Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat Denpasar adalah sebagai berikut:
a.       Tahap Permohonan Kredit
Calon debitur mengajukan permohonan kredit yang akan dilayani oleh karyawan PT. BPD Bali Kantor Pusat Denpasar yang selanjutnya calon debitur harus mengisi formulir permohonan kredit. Di samping itu, calon debitur harus memenuhi persyaratan jaminan kredit yqang telah ditentukan.
b.      Tahap Analisi Kredit
Dalam tahap ini setelah permohonan kredit diterima oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Bali, maka diadakan penilaian kredit sesuai dengan asas-asas pekreditan dan prinsip-prinsip analisis kredit. Dari hasil analisis mualai dari analisis permohonan, analisis kelayakan, analisis keuanganj, dan cek lapangan yang kemudian dimuat pada formuli8r analisa yang menentukan keputusan adanya persetujuan dan ditolaknya permohonan kredit dan sehingga diadakan evaluasi kebutuhan keuangan.
2.      Saran
Dengan melihat prosedur atau tahapan dalam pemberian kredit UMKM yang dilaksanakan oleh bagian yang bertugas pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat Denpasar, adapun saran-saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat dalam mengatasi permasalahan banyaknya permohonan kredit tidak dapat direlisasikan adalah sebagai berikut :
a.       Pihak-pihak atau petugas yang terllibat dalam proses permohonan kredit harus tetap selektif dalam memilih calon debitur untuk menghindari adanya kredit macet.
b.      Apabila terjadi ketidakjelasan mengenai pengisian formulir permohonan kredit, hendaknya dapat memberikan penjelasan agar tidak terjadi kesalahan dalam penngisian formulir.
Apabila terjadi pnolakan atau ketidaklayakan permohonan kredit, hendaknya segera disampaikan kepada calon debitur dengan penjelasan alasan penolakan yang terinci sehingga calon debitur dapat mengetahui secara jelas kenapa terjadi penolakan atau ketidaklayakan permohonan kreditnya.